AIR MATA PALSU
Oleh : Dwi Riswanto
Semalam,
Diam-diam kucuri setengah wajahmu
Tepat di sepertiga malam
Malam pertama bulan ramadan
Kulihat kau bersimpuh khusyuk, menyisir sunyi
Menyusuri sepenggal perjalanan rahasia, milikmu sendiri
Ada beberapa bulir bening mengalir lesat di pipi kirimu, turun ke ujung dagu, lantas membasahi sekujur mukena ungu
Tiba-tiba mataku nanar, mulutku terbata mengecap beberapa doa
Tetapi sontak lidahku kelu,
Pilu tersedak isak sedu-sedanmu
Kutunggu,
Sampai sekejap kau terlelap
Buru-buru kupunguti air mata itu,
Yang tumpah berserakan di sajadah merahmu
Masih hangat, namun ada beberapa yang beku, keras membatu
Tuhan.. Inikah air mata palsu?
Yang mereka sematkan sejak dulu,
Tentang masa lalu ibuku
Tentang misteri keberadaanku
Kubungkus air mata itu perlahan
Kugenggam setiap malam
Kan kubawa menghadap Tuhan
Di sepanjang ramadan
Memohon ampunan
Yogyakarta, 3 April 2022
Biodata
Dwi Riswanto, dilahirkan di Bantul, Yogyakarta. Sehari-hari tinggal dan bekerja sebagai pustakawan di Kulon Progo, Yogyakarta. memiliki hobi membaca, menulis puisi dan aktif dalam berbagai komunitas sastra di wilayah Kulon dan DIY