BULAN SABIT INI (SEHARUSNYA) UNTUKMU
Ini malam keseratus kali aku menemuimu
keseratus kali juga kau tak menemuiku
Seandainya kau tahu apa yang kugenggam di tangan kananku
pasti kau akan meloncat kegirangan dan menciumiku seratus kali tanpa henti
Bulan sabit yang kelelahan menggelantung di langit malam
terjatuh di rerumputan
kuambil lalu kebersihkan dan kuberi pita warna jingga
Ya, bulan sabit yang seratus hari lalu ingin kau miliki untuk penghias bando di rambutmu, sekarang ada digenggamanku
Mulya Asri, 29 Maret 2022
Sulistyo
Lahir dan besar di Kudus. Puisi-puisinya terkumpul dalam buku antologi tunggal Episode Bulan, Aku Ingin Kembali Menulis Puisi, Sajak Pendek Untuk Tuhan, Jejak, Suatu Ketika, dan Masih Ada Hujan di Pagi Bulan Juni. Berprofesi sebagai Disc Jockey (DJ).