BIARKAN MALAM
Sulistyo
Biarkan malam merangkak menggapai bulan
Dia akan kelelahan dan dicibir bintang-bintang
Sesore tadi bulan bundar mendengkur di pangkuan gadis kecil yang merengek minta diambilkan bulan
Terpaksa kuambilkan dengan memanjat pohon pinang
Ibunya sang penari telanjang
tak peduli tangisan putri kesayangan
Dia sibuk mengelus ayam jago milik sang majikan
Biarkan malam ngos-ngosan bersandar di bawah pohon pisang
Dia malu
Sembunyi sambil memaki
"Diancuk! Akan kuhampar gelap akan kutebar pekat, hingga bulan bulat bundar kebingungan mencari jalan pulang."
Biarkan malam terus mencaci
sampai kokok ayam jantan takluk di kaki sang penari
Kamis, 24 Maret 2022
Sulistyo
Lahir dan besar di Kudus. Sampai saat ini masih berprofesi sebagai DJ (Disc Jockey). Beberapa puisinya termuat dalam antologi bersama nasional dan terhimpun dalam buku antologi tunggal: Episode Bulan, Aku Ingin Kembali Menulis Puisi, Sajak Pendek Untuk Tuhan, Jejak, Suatu Ketika, Masih Ada Hujan di Pagi Bulan Juni