SANTAP SAHUR
Oleh: Nurul Fawaidi
I/
Dinda,
riuh suara tetangga
adalah panggilan sahur
dan kita mulai terjaga
menuju dapur
—memasak sebelum imsak
Adalah kamu
Bergegas membuka kulkas
Membawakanku susu
—agar tak gampang lesu
Sedang aku,
berdiri di depan kompor,
mengorek-ngorek wajan hitam
dan menuang minyak
—tak banyak, asal enak
Lalu di meja makan
kau asyik mengocok telur,
merangsang liur tergiur
Apa perlu kutambahi lada
agar keringat mengaliri sekujur dada?
II/
Dinda,
pelan-pelan!
Jangan telan sekalian!
Sebab pada tiap suapan,
cita rasa tersimpan
—hasrat berletupan
Imsak masih lama
Cukup untuk mandi bersama
✎ Dapur Kering, ₁₀.₀₄.₂₀₂₂
● Nurul Fawaidi, seorang petani yang lahir dan besar di Sumenep, Madura. Tergabung sebagai anggota di Kelas Puisi Bekasi (KPB), Kelas Puisi Alit (KEPUL), Komunitas Penikmat Puisi (KOPIP), dan Amazing Dream. Bisa dihubungi via Facebook (Al Fa Zio), Instagram (@tuan_zio) dan twitter (@lnJnU_ZIO).